Keanekaragaman Berpadu dalam Eloknya Babel
Visit Sumsel 2011 - Pesona Pantai Tanjung Kiras adalah pesona pantai dengan panorama menawan. Perpaduan antara bukit, pantai berbatu dan pulau-pulau kecil yang terlihat sangat jelas dari bibir pantai tak luput dari pandangan. Pantai tanjung kiras berjarak sekitar 70 Km dari kota Tanjungpandan, pantai ini terletak di desa padang kandis kecamatan membalong. Keunikan pantai tanjung kiras dimiliki dengan suasananya yang masih sangat alami sehingga akan sangat menarik bila dikunjungi oleh wisatawan yang menyenangi panorama alam yang masih asri dan natural alias jarang terjamah. Biasanya, di Pantai ini diadakan upacara tradisional Buang Jong yang merupakan upacara ritual suci dari suku Sawang suku asli dari pulau Belitung. Upacara diselenggarakan di tepi pantai dengan cara menghanyutkan sebuah kapal kecil yang dihiasi dengan daun kelapa dan beberapa rnacam bahan persembahan didalamnya. Tradisi ini biasanya dilaksanakan antara bulan Agustus sampai November oleh suku Sawang untuk memperoleh keselamatan disaat mereka berlayar di laut.
Selanjutnya, mendekati bulan Juli masyarakat di Bangka Belitung mengenal istilah “Bulan Tujuh Musim Kawin“. Istilah itu muncul dari salah satu bentuk kebiasaan dan budaya yang berlangsung cukup lama dan menjadi keunikan tradisi budaya masyarakat Bangka Belitung itu sendiri. Sebenarnya hal ini lebih berkaitan pada adanya masa panen kebun para penduduk (umumnya berkebun Lada) yang bertepatan pada bulan Juni sampai Agustus setiap tahunnya. Pola tanam lada di Bangka Belitung yang teratur membuat siklus panen pun dapat terjadi secara massal. Dengan adanya pendapatan penghasilan dari panen lada, banyak masyarakat Bangka Belitung yang melangsungkan pernikahan pada bulan-bulan tersebut, khususnya bulan Juli yang menjadi puncak panen lada. Budaya kawin massal di Bangka Belitung lebih sering terjadi di daerah Bangka bagian Selatan ataupun Belitung bagian timur. Biasanya dalam satu kampung, terdapat banyak pasangan muda mudi yang melangsungkan acara perkawinan secara bersamaan. Bahkan kadang kala mencapai 15-20 pasang pengantin yang dinikahkan dalam sehari. ln
Berbeda halnya dengan eksotisme Gunung Tajam yang terletak di Kecamatan Badau yaitu di Dusun Air Pegantungan Desa Kacang Butor +/- 30 Km dari Tanjungpandan. Faktanya, Gunung Tajam adalah sebuah bukit ketimbang sebuah gunung. Gunung Tajam berjarak kurang lebih 30km dari Kota Tanjungpandan. Pada sekitar ketinggian 300 meter dari pendakian, anda bisa menemukan Air Terjun kecil, yang bernama Air Terjun Gurok Beraye, dengan komposisi air yang sangat jernih dan dihuni oleh berbagai jenis ikan air tawar. Gunung Tajam pun terbagi menjadi dua, tampak di sebelah kiri Gunung Tajam Laki, dan kanan Gunung Tajam Bini. Tampak disebelah kiri adalah sebuah menara pemancar yang sudah berdiri puluhan tahun. Selain itu pula, kawasan Gunung Tajam menjadi salah satu daerah tujuan wisata dengan atraksi situs bersejarah makan penyebar agama Islam di Pulau Belitung, Syekh Abdullah Abu Bakar atau juga dikenal dengan nama Husein Abdullah. Secara Geografis Gunung Tajam merupakan gunung tertinggi yang ada di Pulau Belitung Ketinggiannya kurang lebih 510 M dari permukaan laut. Gunung tajam adalah gunung non-vulkanik. Gunung ini disebut Gunung tajam karena apabila dilihat sekilas dari jauh, puncak gunung ini terlihat berbentuk segitiga lancip.
Tak hanya Perbukitan Tajam yang dapat ditemukan di Belitung. Bukit Samak atau lebih terkenal dengan nama A1 merupakan salah satu tempat favorit di Manggar,kabupaten Belitung Timur. Selain tempatnya teduh dan dikeliling oleh pepohonan, pemandangan dari atas Bukit Samak ini juga sungguh menakjubkan. Pada bukit ini terdapat kafe yang dinamakan Café Bukit Samak. Bukit Samak dulunya adalah kawasan elit orang Belanda dimana saat itu pada tempat ini banyak rumah-rumah kediaman eksekutif perusahaan tambang timah di Manggar. Tapi sekarang banyak dari mereka sudah meninggalkan rumah. Yang membuat bukit ini menjadi keren adalah karena dari atas Bukit ini para pelancong dapat menemukan tempat yang menarik untuk melihat laut sekitar. Dari bukit dengan ketinggian sekitar 130 m, dapat disaksikan hamparan laut, matahari terbit langsung (sunrise) tanpa terlindung oleh halangan. Dari bukit ini terlihat jelas sisi timur Pulau Belitung. Bahkan, sedikit menurun kearah barat dari bukit ini maka akan tampak keindahan dari pantai Nyiur Melambai.
Terlepas dari kekayaan alam dan keunikan budayanya, Belitung juga terkenal dengan Batu meteor. Batu ini oleh orang belitung disebut BATU SATAM yang hanya bisa ditemukan dan tidak bisa dicari. Batu Alam yang berusia Jutaan Tahun ini adalah salah satu yang unik dari Provinsi Bangka Belitung. Batu Satam unik berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas itu konon adalah hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun silam. Biasanya batu satam ditemukan saat para penambang timah
melakukan penambangan. Khasnya dari batu ini adalah batu Satam hanya ditemukan di pulau Belitung saja. Oleh karenanya batu satam sangatlah langka. Batu satam yang utamanya biasa untuk hiasan dan koleksi. Namun banyak orang yang juga memanfaatkan untuk kepentingan magic, karena diyakini memiliki energi magic yang kuat. Oleh karena itulah banyak mata tongkat komando dibuat dari batu satam. Ada juga yang dipakai untuk menawarkan racun, untuk meramal dan lain-lain. Sejarahnya, pada tahun 1921 seorang Belanda bernama N. Wing Eatson dari kademi mstedam di Belanda menamakan batu ini dengan sebutan “Billitonite” atau dalam bahasa Indonesia berarti batu dari Belitung. Sedangkan nama Satam berasal dari bahasa China yaitu Sa yang artinya pasir, dan Tam artinya empedu. Jadi Satam artinya secara keseluruhan adalah Empedu Pasir, begitu orang-orang china di Belitung menyebutnya. batu Satam hitam bersudut tak beraturan. Namun ini saja sudah jadi komoditi yang cukup mahal. Karena tak bisa dipotong atau dilubangi, perhiasan yang menggunakan batu Satam ini pun bentuknya disesuaikan ( dibuat semacam ' kurungan' atau ' cakar' untuk menahannya) . Setelah diasah, permukaannya jadi lebih halus dan mengkilat.
Sumber : Majalah Mingguan TRUST
Reporter : Alfian Tri
News Editor : Ichi Pratiwi
BAGIKAN |