Pesona Desa Pengembang Wisata Pulau Dua
Panasnya Pasir hitam dan panasnya terik sinar matahari bukan menjadi halangan untuk mengabadikan hamparan dua pulau di ujung sulawesi tengah ini. Gugusan dua pulau berkontur padang ilalang tersebut, baru mulai dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Masyarakat setempat pun masih dalam pengayoman untuk mengembangkan kawasan wisata itu. Meskipun tergolong wisata baru, namun di desa pulo dua ini sudah terdapat cukup fasilitas seperti penginapan homestay yang lengkap dengan pendingin udara dan kamar mandi di dalam kamar. Walau baru tersedia 5 kamar, tapi untuk kawasan wisata yang baru, itu sudah bisa dikatakan cukup berkembang. Selain homestay, sudah tersedia juga beberapa warung makan untuk melayani para pelancong. Lalu untuk urusan menikmati bawah lautnya, beberapa penduduk setempat menyediakan jasa perahu dan alat snorkling untuk wisatawan yang ingin mengenlilingi pesona pulau dua dan keindahan alam bawah lautnya yang bisa dikatakan belum terjamah itu. Segala fasilitas yang dikatakan masih cukup sederhana itu memang dianggarkan oleh kementerian pariwisata daerah untuk mengembangkan pariwisata dikawasan pulau dua. Selain bantuan dari pemerintah, masyarakat pun membentuk suatu organisasi. Organisasi tersebut membantu pemerintah dalam mempromosikan kawasan ini. " kelompok kami terbagi dalam beberapa tugas, seperti urusan kuliner, urusan penginapan, urusan transportasi dan lain-lain", ujar Yaspan, selaku Ketua Organisasi Pengembangan Wisata Pulau Dua. Selain itu pula, tambah Yaspan, beberapa masyarakat yang bertugas menjadi pemandu untuk wisatawan, mereka disekolahkan lagi khusus untuk belajar bahasa inggris. Pengajarnya didatangkan dari desa terdekat yang lebih berkembang dari desa mereka, yaitu desa balantak. Pulau dua sendiri terletak di desa pulau dua, kecamatan balantak, kabupaten banggai. Biasanya desa yang umum dikenal untuk mencapai lokasi ini, adalah desa kampangar. Memang letaknya sangat dekat dengan desa pulau dua. Untuk mencapai lokasi tersebut, dibutuhkan penjalanan kurang lebih 4 jam perjalanan darat dari. Kota Luwuk, sulawesi tengah. Sementara untuk mencapai kota Luwuk, dapat ditempuh melalui jalur darat yaitu jalan trans sulawesi dan melalui udara melalui bandar udara bubung di Luwuk. Sepanjang perjalanan ke pulau dua, kita akan disuguhkan pemandangan yang eksotis, yaitu perbukitan dan hamparan pesisir teluk tomini. Hanya 15 menit dari desa pulau dua untuk menyebrang ke pulau dua nya dengan menggunakan perahu nelayan. Sewa perahunya pun tak terlalu mahal, cukup dengan biaya 150.000, kita sudah dapat mengenlilingi 2 pulau tersebut. Dan untuk menikmati alam bawah lautnya, pengunjung dapat menyewa alat snorkling di penduduk setempat hanya dengan harga 15.000 rupiah per set lengkap dengan kaki kataknya pada Pak Yaspan. Di pulau dua, saat ini sedang dibangun cottage oleh pemerintah setempat dan nantinya diperuntukkan untuk para pelancong baik lokal maupun mancanegara. Dan direncanakan pemerintah, cottage tersebut sepenuhnya akan di kelola oleh msyarakat setempat. "Semoga saja tidak ada perubahan, agar kami dan anak-anak muda disini ada pekerjaan untuk tambah-tambah pemasukan", harap Pria bersuku bajo yang sudah menggantungkan hodupnya sebagai nelayan kurang lebih 30 tahun ini. Sampai dengan tulisan ini diturunkan, pembangunan cottage tersebut sudah mencapai 80%. Diperkirakan oleh para pekerja di sana, penginapan itu akan selesai pada bulan Maret 2014, yang akan diresmikan oleh Bupati kabupaten banggai. Lokasi penginapan bergaya rumah panggung itu tepat dipinggir pantai bagian barat pulau dua, dan tentunya dengan fasilitas yang tak kalah dengan resor-resor pada umumnya. Dikatakan pulau dua karena memang hanya ada 2 pulau terbentang di situ. Keduanya berkontur bukit padang yang puncaknya dikelilingi oleh rumput ilalang. Apabila kita mendaki hingga puncak bukit yang ada di desa Kampangar, maka akan terlihat jelas punggungan-punggungan dari pulau dua ditambah dengan gradasi warna air laut biru tua hingga hijau muda. Saat itu, saya ditemani oleh salah satu pemandu yang ditunjuk oleh Pak Yaspan, Fadli namanya. "Tinggi bukitnya kurang lebih 2200 MDPL, jalurnya pun hanya rumput lunak dan batu kerikil", jelas Fadli saat kami mulai mendaki bukit pulau dua itu. Begitupun sebaliknya, jika kita mendaki ke puncak bukit di pulau duanya, kita bisa melihat desa-desa penduduk setempat yang tersebar di kecamatan Balantak. "Kalau cuaca cerah ngga ada awan, kelihatan Pulau Maluku yang sejajar sama pulau dua dan Pulau Maluku Utara dengan mata telanjang", cerita Fadli sambil mendaki bukit pulau dua tanpa alas kaki. Selain itu, di ketinggian kurang lebih 1800 MDPL ini, saya dapat melihat jelas sebuah teluk kecil berbentuk huruf U, airnya berwarna hijau dari lautan lepas yang dikelilingi oleh bukit. Sementara untuk urusan keindahan bawah laut, Pulau Dua juga merupakan surga bagi para penyelam. Sayangnya disini belum ada fasilitas Dive Center. Namanya juga baru dikembangkan. "Itu target yang harus tercapai. Pemerintah sudah mengagendakan resor yang dibangun itu lengkap dengan fasilitas untuk menyelam", ungkap Mustaqim, salah satu anggota organisasi di bidang kuliner. Keanekaragaman bawah lautnya penuh dengan batu karang lunak. Bisa saya katakan bawah laut pulau dua ini adalah "the world of soft coral". Hampir 90% karang lunak dengan beraneka ikan hias didalamnya. Sanking belum terjamahnya lokasi ini, Soft Coralnya berwarna-warni dan masih hidup semua. Padahal biasanya kalau ditempat lain, Soft Coral paling sedikit, sudah banyak yang mati karena terinjak atau terkena baling-baling kapal. Cuaca terbaik untuk menikmati pesona alam pulau dua adalah pada musim panas dan bukan pada musim angin timur. Antara bulan April-Juni, kita bisa menikmati indahnya oulau dua dibawah sinar matahari dan langit biru. Dan apabila beruntung, tentunya dari puncak bukit, bayangan pulau Maluku dan Maluku Utara di depan mata.
BAGIKAN |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |