BUKIT CUMBRI
Jawa TengahSurakarta mempunyai berbagai macam obyek wisata yang tiada habisnya termasuk salah satu di kabupatennya bernama Wonogiri. Wonogiri yang terkenal dengan kota gaplek itu menyimpan beberapa pemandangan alam yang sangat indah meskipun daerah tersebut beberapa di antaranya adalah daerah gersang. Berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, Wonogiri mempunyai satu bukit yang dikenal dengan nama bukit Cumbri.
Bukit Cumbri lebih tepatnya terletak di wilayah di Desa Kepyar, Purwantoro, Wonogiri (Jawa Tengah) dan beberapa bagian wilayahnya juga masuk di Desa Pager Ukir, Sampung, Ponorogo (Jawa Timur). Bukit yang mempunyai ketinggian 638 mdpl ini terletak di perbatasan kedua propinsi tersebut.
Sewaktu kami berkunjung kesana, penduduk Cumbri menyambut kami dengan penuh sopan santun, orang-orang di daerah Cumbri masih sangat lugu. Meskipun daerah tersebut terkenal dengan minim air bersih, hampir tidak ada sumber air yang cukup memadahi diwilayah tersebut, hanya ada tetesan air yang dari sela bebatuan yang padas dan tandus, namun hal tersebut tidak menyurutkan senyuman penduduk Cumbri dalam menyambut kedatangan kita.
Kamipun mencoba menggali informasi mengenai bukit Cumbri, menurut salah satu warga Cumbri yang sudah separuh baya, dulu di wilayah ini banyak terdapat pohon Cendana, karena banyaknya penebangan liar akhirnya keadaan disana makin tandus, tanda tidak ada penanaman kembali untuk wilayah ini.
Sedikit cerita dari beberapa warga yang kami temui disana, menurut sejarahnya Bukit Cumbri jaman dahulu kala di huni oleh seekor burung raksasa yang mempunyai nama Manuk Beri (Rajawali Raksasa), manuk Beri tersebut sering berkeliaran diwilayah tersebut untuk mencari mangsa hingga ke sawah para penduduk yang berada di bawah bukit Cumbri tersebut. manuk Beri mencari sapi para petani yang digunakan untuk membajak sawah.
Pada suatu ketika burung tersebut mendarat di puncak bukit dan tertidur. Ketika malam gelap dan tertidur penduduk desa meminta bantuan oleh tikus untuk mengerogoti bulu dari sang burng raksasa Beri. Tanpa sadar ketika Beri terbangun heran karena dia tidak bisa terbang lagi, beberapa saat kemudian akhirnya Beri terjatuh dari tebing Gunung tersebut dan mati, dan hingga sekarang di beri nama Cumberi atau masyarakat menyebutnya Cumbri.
Saat ini banyak sekali wisatawan yang mengunjungi bukit Cumbri hanya untuk menikmati pemandangan alam yang masih alami hanya untuk melihat matahri yang terbit maupun tenggelam dari atas bulit tersebut. meski di puncak bukit ini terasa panas di siang hari, namun tidak menyurutkan niat para penikmat traker untuk sampai di puncak bukit Tumbri.
Jadi jika berkunjung kesini bisa sempatkan hanya untuk sekedar selfie atau foto dan menikmati pemandangan. Sekedar informasi saja bahwa bukit Cumbri masih dibuka untuk umum dan belum ada biaya retribusi resmi untuk masuk di kawasan ini. Area parkir juga belum ada, jadi bagi pengguna kendaraan pribadi baik motor maupun mobil bisa ditaruh disamping kebun warga atau kita bisa menginap ditempat warga yang terkenal akan keramahtamahannya.
Ada baiknya jika berkunjung ke bukit ini siapkan banyak bekal baik makanan maupun minuman yang paling utama. Karena daerah Wonogiri terkenal dengan sulitnya air. Jadi harus benar-benar ekstra hemat.
LIHAT WISATA PROPINSI JAWA TENGAH